Seputar Antariksa

The Mysteries of Outer Space

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

All About Black Hole!
White Hole
The Mysteries

Google Translate

Followers

Yahoo Messenger

Follow My Twitter

About Me

Thumbnail Recent Post

Black Hole

Black hole atau lubang hitam adalah sebuah fenomena alam di luar angkasa yang sangat aneh, banyak para ilmuwan pada mulanya tidak percaya kalau black hole benar-benar ada...

Wormhole

Pengunaan Wormhole sebagai mesin waktu...

White Hole

Pernahkah Anda mengira bahwa selain ada black hole ternyata ada juga white hole (lubang putih). White Hole adalah...

Misteri yang Belum Terpecahkan

Ada 10 misteri luar angkasa yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah hingga detik ini...

Step by Step to Black Hole

Beberapa gambaran tentang Black hole



Banyak teori yang berusaha menjelaskan tentang terbentuknya tata Surya, misalkan Teori kabut Kant – Laplace, Teori planetesimal, Teori pasang dan Teori bintang kembar. Dari keempat teori tersebut, teori kabut dari Immanuel Kant dan Laplace-lah yang lebih masuk akal, dan kemudian diperbaiki oleh astronom seperti Fred Hoyle, Weizacher dan Kuiper menjadi Teori protoplanet, yang sementara ini diterima sebagai teori pembentukan tata Surya.

Teori bintang kembar menyatakan bahwa dulu terdapat sistem bintang ganda. Bintang satunya meledak kemudian menjadi kepingan-kepingan yang kemudian terkondensasi membentuk planet. Teori planetesimal mirip dengan teori pasang, menyatakan  pada suatu waktu suatu bintang berpapasan dengan Matahari pada jarak yang tidak begitu jauh. Oleh karena tarikan gravitasi bintang yang lewat, sebagian massa Matahari berbentuk cerutu tertarik ke arah bintang itu. Ketika bintang menjauh, massa tadi sebagian terjatuh kembali ke Matahari dan sebagiannya terkondensasi membentuk planet-planet.

Teori protoplanet pada dasarnya menyatakan bahwa tata Surya terbentuk dari gumpalan  awan gas dan debu. Dasar pemikiran itu didukung dengan banyaknya gumpalan awan seperti ini diamati di seluruh jagad raya. Awan tadi kemudian mengalami pemampatan akibat pengaruh gravitasi, sehingga partikel-partikel debu tertarik menuju pusat awan, membentuk gumpalan bola, dan mulai berotasi. Begitu partikel-partikel di pinggir tertarik ke dalam, kecepatan rotasi pun bertambah sesuai hukum kekekalan momentum sudut. Akibat rotasi yang cepat ini, gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram yang tebal di tengahnya dan tipis di bagian tepi. Bagian tengah berotasi lebih cepat sehingga partikel-partikel bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang berpijar ini adalah protosun yang pada akhirnya menjadi Matahari.

Bagian tepi berotasi cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan-gumpalan yang terletak dalam satu “orbit” ini kemudian menyatu membentuk protoplanet. Protoplanet, berotasi dan akhirnya membentuk planet dan satelit-satelitnya.

Leave a Reply